Jumat, 21 Desember 2012

Menjernihkan Pikiran.....

Menjernihkan pikiran kebutuhan kita semua. Ia sangat dekat dengan bahagia atau sengsara. Banyak orang tidak menyadari ini, sehingga pikirannya mau keruh, mau hitam, mau jahat, mau belepotan bukan urusan. Yang penting baginya, hidup adalah bernapas dan memenuhi kebutuhan hidup secara fisik.Cara berpikir sederhana di atas, selevel dengan binatang, akan tersadarkan dengan benturan-benturan problema kehidupan.

Nah.... bagaimana tips menjernihkan pikiran. Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab. Sama juga pertanyaan: bagaimana belajar yang baik. Keduanya yakni menjernihkan pikiran dan belajar secara ideal pikiran harus jernih dulu, sebagaimana seseorang harus cerdas dulu agar kita mampu mendeteksi kekeruhan pikiran dan ilmu yang baik dari yang tidak baik. Hanya saja kedua hal tersebut, maksudnya jernih pikiran dan cerdas, baru kemudian mulai menjernihkan pikiran dan belajar agar tidak tersesat oleh keterbatasan kemampuan diri sendiri.

Kalau demikian pusaran berpikir dan kerumitannya, serahkan saja pikiran dan ide belajarmu pada firman Tuhan Yang Maha Mengetahui sekaligus Maha Penyayang. Kaji dan amati serta renungkan ayat ayat Tuhan, niscaya Al-qur'an memperlihatkan benih-benih kejernihan berpikir. Jangan bawa ambisi dan emosi serta praduga-praduga lainnya. Bersimpuhlah dengan baik dan dengarkan dengan jujur, niscaya engkau menemukan mutiara yang terpendam dalam ayat ayat Tuhan. Banyak orang tidak mendapatkan apa yang dicarinya dalam ayat ayat Tuhan, karena berbagai sebab. Berharap menemukan kedamaian ternyata kesumpekan, kejenuhan dan kebosanan yang melanda dirinya saat berhadapan dengan ayat-ayat Tuhan. Itu karena cara dan semangat yang dipakai menyibak ayat ayat Tuhan, salah atau terbatas pemahaman. Atau boleh jadi mereka terlalu percaya diri dengan kemampuannya, sehingga ide-ide Tuhan dalam baris ayat demi ayat, tidak mampu menggedor kesadaran dirinya yang sejati atau tidak mampu membangkitkan kejernihan berpikirnya. Akhirnya, ia tidak tumbuh secara wajar, dan pada akhirnya nanti akan memporak-porandakan bangunan jiwanya, sebagai inti kehidupannya.
@Botteng,21/12/2012*Zulkifli.....

Rabu, 19 Desember 2012

Menikmati Internet Gratis di Kota Mala'bi'.....

Berbagai daerah dan kota di Indonesia dengan mudah menikmati internet gratis. Jakarta, misalnya, melalui gubernur Jokowi dan wakilnya Ahok, beberapa pusat keramaian di sediakan layanan gratis internet. Terus terang saya iri dengan gubernur Jakarta. Oleh karena itu, melalui posting ini, mengusulkan kepada pemerintah di kota Mala'bi ini, kiranya layanan gratis internet juga ada di kota Mamuju. Entah pemerintah Provinsi atau pemerintah Kabupaten Mamuju yang menyediakan layanan gratis ini, yang pasti rakyat mendambakannya. Usulan ini tidak mewah apalagi dibilang mahal,  namun sangat dibutuhkan penduduk Sulbar yang tidak ingin ketinggalan informasi online. So, pasti semua pengunjung jantung kota Mala'bi setuju dengan usulan ini.
Pemerintah ingin masyarakatnya mampu mengakses informasi, ilmu dan pengetahuan dengan mudah demi peningkatan wawasan, maka layanan gratis internet patut disediakan. Kadang-kadang saya sambil duduk santai di jantung kota Mala'bi Mamuju, di pinggiran pantai Manakarra, di lapangan Ahmad kirang, rumah adat dan tempat-tampat lain untuk melepas kepenatan sesaat, teringat dan rindu layanan internet. Smartphone dengan wi finya, dapat mengakses internet sambil duduk santai di sudut sudut kota Mamuju yang dimiliki penikmat online. "Mengapa tidak ke warnet saja?" seorang mungkin bertanya. "Ya, di warnet tentu layanan internet dapat diakses, tapi itu biasa. Maksudnya, tanpa ditanya juga kita sudah sama mengerti". Pasti seperti itu jawaban saya. Jenis layanan warnet, di mana mana sudah biasa. Tapi layanan internet gratis disediakan di tempat-tempat bersantai, ini yang luar biasa. Itu artinya kepedulian pemerintah akan penyebaran informasi mendapat jempol.

Semoga teman, atau siapa saja yang sempat membaca posting ini, juga menyuarakan dan membagi informasi ini, boleh dari mulut ke mulut, sehingga usulan ini akhirnya sampai ke telinga pengendali alias pemerintah di kota Mala'bi ini. Dan akhirnya kita berharap, pemerintah bersedia menyediakan layanan gratis internet di beberapa tempat atau paling tidak satu saja kawasan, misalnya, di kawasan rumah adat, sebagai uji coba awal, atau di kawasan pantai Manakarra.

Jika area gratis internet tersebut terwujud, akan menjadi perpustakaan online sebagai sarana pelengkap sambil menunggu perpustakaan daerah atau perpustakaan-perpustakaan lainnya, yang amat dibutuhkan bagi penduduk Sulbar.
@Botteng,19/12/2012*Zul.....

Rabu, 12 Desember 2012

Tahun Baru Islam?

Ada apa dengan 1 Muharram atau tahun baru Islam? Mengapa kita dianjurkan mengenang kembali dan mengambil pelajaran dari peristiwa hijrah?

Sejarah 1 muharram yang disebut-sebut sebagai tahun baru islam, memang, patut diketahui sejarahnya sehingga benar-benar kita mengerti substansi dan kandungan sejarah awal tahun perputaran bulan ini. Ada pula yang menggelari awal bulan ini dengan tahun baru Islam, sehingga seakan-akan 1 Januari tidak atau bukan tahun baru Islam. Saya kurang setuju dengan pembagian ini.

Sepengetahuan saya, baik 1 januari atau 1 muharram, kedua-duanya adalah awal tahun yang islami. Alasannya, karena perhitungan tahun Syamsiah yang di mulai Januari sampai Desember dan perhitungan tahun Hijriah dimulai Muaharram berakhir dengan Zulhijjah, kedua duanya merupakan hitungan yang disandarkan pada bulan dan matahari, sebagai makhluk Allah swt. Sejarah dan penukilan sejarahlah yang menyebabkan terjadinya perbedaan itu. Selain itu, hitungan Tahun Syamsiah di mulai dari kelahiran Nabi Isa as, sedangkan Hijriah dimulai dari hijrahnya Rasulullah saw dan para sahabat yang setia dalam keimanan dari Mekkah ke Madinah. Namun kembali lagi, bahwa Nabi Isa as dan hijrah Rasulullah saw, kedua-duanya adalah sejarah nabi dan rasul utusan Allah swt menurut versi Islam.

Jadi kesimpulannya, kedua-duanya adalah awal tahun baru yang bersifat islami. Nah.......hanya saja memang secara khusus ada beberapa ibadah mahdhoh yang terikat pelaksanaanya dengan tahun Hijriah, seperti ibadah haji pada bulan Zulhijjah, puasa pada bulan Ramadhan, 1 Syawal lebaran idul fitri dan 10 Zulhijjah lebaran Idul adha dll yang telah umum dikenal masyarakat.

Selain syiar Islam seperti disebutkan di atas, peristiwa Hijrah Rasulullah saw dan para sahabatnya dari Mekah ke Madinah semakin menguatkan bahwa 1 Muharram dikenal dengan awal  tahun baru Islam. Ini dilihat dari bukti-bukti sejarah perjuangan nabi Muhammad saw dan sahabatnya mendakwakan Islam pada tahap-tahap awal perkembangan Islam di kota Mekah dan sekitarnya. Inilah yang akan kita uraikan dalam posting kali ini. Posting tulisan ini, bertujuan berbagi kepada teman tentang nilai-nilai keimanan, pengorbanan, strategi dakwah, kesabaran, kesungguhan, kejujuran, kesetikawanan para pendahulu umat ini dalam menetapi keimanan dan keislaman.

Saya membayangkan kokohnya keimanan yang tertanam dalam diri binaan Rasulullah saw dalam derap langkah peristiwa hijrah. Berikut ini secara acak akan saya tuliskan beberapa peristiwa Hijrah nabi saw:
1. Hijrah dari Mekah ke Madinah berarti menempuh jarah yang lumayan jauh dengan berjalan kaki+onta, kendaraan tercanggih saat itu. Selain itu medannyapun padang pasir yang tandus yang tidak bersahabat.
2. Para sahabat yang berhijrah rela meninggalkan kampung halaman, sanak famili dan harta benda demi mengikuti suara keimanan. Sebuah bukti, benar- benar mereka lebih cinta iman kepada Allah swt daripada yang lain. Sekalipun ada pula sebagian sahabat yang ikut berhijrah karena niat mencari harta dan wanita yang dicintainya, sebagaimana disebutkan dalam hadis terkenal tentang niat yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
3. Tiba di Quba, beliau saw dan para sahabatnya mendirikan masjid yang di kenal nama Masjid Quba. Sebagaimana setelah memasuki kota Madinah beliau juga mendirikan masjid yang dikenal sekarang dengan nama Masjid Nabawi. Pikiran kita mungkin sempat bertanya-tanya; mengapa masjid? lebih baik pasar dan ekonomi umat saja yang diprioritaskan, agar umat tidak kekurangan pangan dst. Teka-teki ini silahkan analisa sendiri.
4. Sampai di kota Madinah Rasulullah saw mempersaudarakan antara kaum pendatang (kaum Muhajirin) dengan penduduk asli Madinah (kaum Anshor) di atas pondasi iman. Di dalamnya terdapat pelajaran strategi membangun kekuatan sebuah komunitas, etnis atau suku bangsa yang berbeda. Subhanallah, betapa jalan dakwah memang hanya bisa sukses ketika berasaskan keimanan kepada Allah swt semata.
5. Sebagian sahabat, bukan hanya rela berhijrah dan meninggalkan kampung halaman dan keluarga kemudian cukup. Di antara mereka ada yang mendapatkan penyiksaan, cemoohan dan caci maki, bahkan ada yang meninggal dunia. Benar-benar hanya keimanan dan keislaman yang mampu memikul beban ini, bukan pengakuan bibir semata.
@Taparia*16/11/2012 M=2 Muharram 1434 H//Zul.........

Telinga yang Tersumbat:tafsir ayat 7 Surah Luqman

"Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih" (QS Lukman ayat 7)
Saya baca ayat ini dan coba saya sharing dengan pembaca tentang apa yang saya pahmi dari susunan ayat al- qur'an ini, semiga membawa faedah.
Maha benar Allah dengan firman-Nya.
Apa yang disebutkan dalam ayat ini benar benar terdapat dalam kehidupan nyata. Nauzu billah min zalik

Saat dibaca al-quran atau saat mendengar ceramah tentang ayat-ayat al-Qur'an, ada yang berpaling dan membelakangi karena sombong seakan dia lebih baik dan lebih mengerti  kemaslahatan hidupnya sendiri. Selain itu, situasi dan keadaan orang seperti itu, digambarkan Allah swt bahwa dia seakan akan tidak mendengar al-Qur'an, dan seakan akan ada sumbat yang menutup telinganya.

Amatilah hidup dan kehidupan seputar kita kaitannya dengan menerima dan mentaati nasihat agama. Ada manusia yang sudah tidak mau lagi mendengarkan ayat ayat Allah dibacakan. Orang ini, kesehariannya hanya ingin memperturutkan keinginan dan kebutuhan hawa dan nafsunya. Tidak pedulu lagi dengan nasihat Tuhannya. Lalai sama sekali. Bukan lalai karena tidak tahu, justru karena kesombongan yang menguasai dirinya. Saking lupa dan sombongnya sampai sampai dia dilukiskan seperti belum pernah mendengar ayat ayat itu. Padahal sehari hari telah mendengar bahkan mengerti isi kandungan ayat atau mungkin telah menceramahkannya.

Selain disifati dengan seakan akan belum pernah mendengarkan, Allah juga memberi penjelasan bahwa mereka itu seakan akan terdapat sumbat yang menutupi telinganya sehingga suara tidak terdengar. Sebenarnya, mereka memiliki pendengaran normal, mampu mendengarkan segala suara selain suara ayat ayat Tuhan di bacakan. Terdapat makna lain yaitu seruan dan suara ajakan kepada selain Allah lebih nyaring ditelinganya daripada suara dan ayat ayat Allah swt.

Jika keadaannya demikian, dipastikan betapa sulit dan rumit memperbaiki hidup ke arah kemaslahatan. Itu karena simpul-simpul kemaslahatan mengalir dari sumber mata air syariah, Al-Qur'an dan hadis, kecuali dikehendaki Allah swt.

Pungkasnya, hakiktanya bukan telinga, buka suara dan bukan yang lain yang telah kehilangan fungsi. Yang benar benar kehilangan fungsi adalah hati dan batin yang telah mati sebelum matinya jasad.

Balasan yang setimpal bagi laky dan sifat demikian adalah azab yang amat pedih. Bukan saja, azab akhirat yang menantinya, tetapi di dunia sebenarnya telah tersiksa oleh cara dan sifatnya sendiri. Tidajk mampu mereguk nikmatnya nasihat Tuhan, sebenarnya sudah merupakan siksa tersendiri bagi jiwa dan mental seseorang.
@Botteng,11/12/2012** Zul....