Minggu, 04 November 2012

Shalat dan Kekuatan

Pasti dalam hidup kita menginginkan kekuatan. Kekuatan lahir lebih lebih kekuatan batin. Bagi kita orang beriman, kekuatan yang kita dambakan sebenarnya tidak jauh jauh dari kegiatan rutin sehari hari. Maksud penulis, kegiatan rutin melaksanakan shalat lima waktu sebenarnya menjadi inspirasi bagi kekuatan diri.

Banyak orang tidak mengerti hal ini sehingga urusan shalatnya dianggap enteng. Padahal Allah swt sendiri menyatakan dengan tegas

ﻳﺎ ﺍﻳﻬﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺍﻣﻨﻮﺍ ﺍﺳﺘﻌﻴﻨﻮﺍ ﺑﺎ ﻟﺼﺒﺮ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ

Artinya:
Wahai orang-orang beriman mintalah pertolongan dengan(melalui) shalat dan sabar

Ayat ini secara gamblang menyuruh meminta pertolongan melalui shalat, setelah itu diikuti dengan sabar.

Subhanallah, betapa agung urusan menegakkan shalat ini. Dan aneh, betapa hal penting ini telah dilalaikan banyak umat Islam sendiri.

Jika dianalisa, mengapa wadah shalat merupakan cara meminta pertolongan dan kekuatan? Hemat penulis, itu karena media shalatlah merupakan wasilah berhubungan langsung dengan Allah swt.Sejak dari gerakan, bacaan dan berbagai doa yang mengiringi shalat, merupakan bentuk berserah diri kepada pemberi kekuatan. Shalat adalah bagi yang mengerti nikmatnya shalat, merupakan kebutuhan bagi kekuatan jiwa dan raganya, sementara lainnya menganggap remeh atau dianggap hanya gerakan fisik belaka. Namun, sejarah dan fakta banyak membuktikan shalat adalah media mendapatkan pertolongan dan kekuatan bagi seorang muslim. Dengan kata lain, shalat merupakan inspirasi bagi lahirnya kekuatan dalam diri seorang muslim. Sebagian pengalaman dan keluhan orang yang rendah wawasan keilmuan dan keislamannya bahwa ia sudah shalat tapi tidak mendapatkan apa-apa dari shalat. Bahkan ada yang mengaku sudah capai melaksanakan shalat tapi tidak mendapatkan apa yang dimintanya kepada Allah.

Diakui, banyak orang yang telah menegakkan shalat tapi ilmu dan hikmah tentang shalat ia tidak punya. Mereka telah menegakkan  shalat secara fisik tetapi batinnya sama sekali tidak mengerti tentang shalat. Atau bahkan ia melakukan perbuatan atau ucapan yang sebenarnya bertentangan dengan shalat itu sendiri. Tentu saja, ia tidak mendapatkan apa apa dari shalatnya kecuali capai dan keluh kesah. Dan inilah yang banyak hari ini. Mendengar orang belajar shalat dan tata cara shalat sudah amat langka. Di tengah masyarakat juga sudah jarang yang rutin dan istiqamah menegakkan shalat lima waktu. Maka dirikanlah shalat sehingga engkau memiliki kekuatan di atas kekuatanmu sekarang. Jangan anda ragu, ini telah dijanjikan Allah swt. 

Menutup tulisan ini, penulis katakan salah satu nikmat besar dan seruan Allah yang sempurna sebagaimana disebutkan dalam doa sesudah adzan, adalah shalat. Menyiak-nyiakan shalat berarti melucuti kekuatan anda. Dengan shalat jiwa dan ruh kita kembali pada ketenangan dan ketenteraman di dalam perlindungan Allah swt. Melalui wadah shalat, ketergantungan  jiwa bukan kepada benda dengan segala jenisnya, akan tetapi jiwa dan hati kita hanya bergantung kepada Allah, Tuhan yang Maha segala galanya. Jangan sia siakan shalat, paling tidak shalat lima waktu sehari semalam. 
                                                                                                @Botteng, 03/11/2012*Zulkifli.....