Sejarah
adalah guru generasi sekarang dan akan datang. Itu karena sejarah menyimpan
sekian banyak informasi yang mampu memperkaya wawasan ke depan. Sejarah juga
merupakan rekaman peristiwa masa lampau yang sedikit banyak merupakan pembentuk
pola pikir dan prilaku generasi sekarang. Sebagian orang berkata masa depan
adalah saham generasi hari ini, sedangkan hari ini merupakan saham generasi
masa lalu. Saham itu bersifat positif
sebagaimana saham negatif yang justru membahayakan, melumpuhkan,
merapuhkan dan atau justru menghancurkan generasi sesudahnya. Itu sejarah dalam
arti umum dan bersifat multidimensi. Dalam lingkup kecil, pola pikir dan prilaku seseorang,
potret keluarga dan organisasipun tidak lepas dari kaidah ini, yakni bahwa masa
lampau atau masa sebelumnya merupakan pembangun atau penghancur -semoga yang terakhir ini tidak terjadi- masa sekarang.
Berikut
ini, penulis kemukakan ringkasan sejarah
alias profil MIN Botteng sebagai sebuah satuan kerja (satker) di bawah naungan
kemenagri atau sebelumnya istilah depagri. Profil MIN Botteng yang ditulis
pertama kali ini, sejauh pemahaman penulis, sebagai salah satu guru di MIN
Botteng, paling tidak hendak mengemukakan sejarah kepemimpinan atau setidaknya menulis
rentang pergantian kepala sekolah, berdasarkan informasi akurat sejak awal
berdirinya sampai sekarang.
Telah
menjadi rahasia umum setiap sekolah negeri sebagian besar marangkak dari status
swasta kemudian menjadi sekolah negeri. Proses ini setidaknya sebagian besar
dialami sekolah atau istilah madrasah di bawah naungan kemenagri se-NKRI.
Demikian pula MIN Botteng. Menurut informasi H. Muhammad Saleh, sebagai
pencetus dan pendiri cikal bakal madrasah negeri ini,
Info selanjutnya.......silahkan ditunggu postingnya.............
Info selanjutnya.......silahkan ditunggu postingnya.............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar