Sebuah
pertanyaan yang sulit dijawab, apakah kita secara sadar mengontrol dan menata
pikiran atau pikiran kita yang mengubah diri dan prilaku. Jawabannya sangat
spekulatif. Yang pasti adakalanya, kita ‘sempat secara sadar mengubah dan
menyetir pikiran, dan lain saat pikiranlah sebenarnya yang menyetir dan
mengelola diri’. Dengan kata lain, dua-duanya dapat terjadi, bergantian paralel
dan seirama dengan berjalannya detik demi detik.
Anda mungkin
berpegang pada kemungkinan pertama, bahwa manusilah sebenarnya yang mengelola
dan mengatur alur pikir, sehingga dengan mudah pikiran dibawa ke mana-mana
menurut selera. Namus pasti juga anda sadari bahwa tidak semua alur pikir atau lompatan berpikir merupakan hasil rencana dan penataan yang anda programkan. Menyadari hal ini, maka sesungguhnya di balik semua peristiwa berpikir dan berprilaku, sebenarnya ada kekuatan super natural, kekuasaan di luar kemampuan manusia, yang ikut mengontrol pikiran-pikiran sadar apalagi bawah sadar kita.
Banyak ortang sombong hanya percaya pada kemampuan berpikir, padahal sehebat apapun dia seluruh rencana tidak semua berhasil seperti yang diharapkan. Tapi sebenarnya, diam-diam juga ada orang disekitar kita terlalu mengandalkan kekuasaan Tuhan sebagai pengontrol kehidupan, sampai-sampai tidak memiliki daya memilih.
Banyak ortang sombong hanya percaya pada kemampuan berpikir, padahal sehebat apapun dia seluruh rencana tidak semua berhasil seperti yang diharapkan. Tapi sebenarnya, diam-diam juga ada orang disekitar kita terlalu mengandalkan kekuasaan Tuhan sebagai pengontrol kehidupan, sampai-sampai tidak memiliki daya memilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar