Kamis, 22 Desember 2011

Selamat HAB Kemenag Sulbar ke 66 Tahun 2012: Kerja Ikhlas Adalah Pondasi

Dalam rangka peringatan Hari Amal Bakti (HAB) seluruh Kemenag wilayah dalam NKRI secara serentak dipastikan mengadakan berbagai kegiatan dan aksi. Penulis berusaha mengejar berita peringatan HAB kali ini di berbagai wilayah melalui jaringan internet. Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke 66 tahun 2012 Kemenagri ini, diusahakan sesemarak dan sesejuk mungkin, mengingat Kementerian ini, sementara diterpa persoalan dan issu korupsi, selain kementerian lain seperti terbaca di berbagai media pemberitaan. 
Secara khusus Keluarga Besar Kemenagri Sulawesi Barat yang dinakhodai oleh Bapak Drs. H. Mukhlis Latif, M.Si, kepala Kementerian Agama Sulbar menggantikan pendahulunya Bapak Drs. Sahabuddin Kasim, M.HI. tidak absen dari aksi serupa. Sederet kegiatan telah diprogramkan demi memeriahkan acara ini. Berdasarkan pengamatan penulis, selain kegiatan tingkat kabupaten, kegiatan juga akan diteruskan di tingkat Provinsi Sulawesi Barat. Ini bukti betapa keluarga Besar Kemenag Sulbar sangat antusias dengan kegiatan rutin tahunan ini. 

Drs, H. Mukhlis Latif, M.Si.
Drs. Sahabuddin Kasim, M.HI
Harapan yang patut dititipkan dan diingat-ingat kembali dari awal sampai akhir kemeriahan kegiatan HAB 66 ini, adalah ikhlas beramal, motto kementerian ini. Motto ini laksana mutiara betapa mahal dan bernilainya sehingga patut dibahas, didiskusikan dan terutama ditatalaksanakan dalam kehidupan. Sungguh luar biasa harapan dan cita-cita pencetus motto ini. Sebagian orang mempertanyakan motto tersebut kaitannya dengan kenerja kementerian Agama ini, dan memang harus dipertanyakan untuk menghidupsuburkan motto ini dalam keseharian. Hal ini bertujuan agar motto ikhlas beramal tidak terlanjur hanya untuk diketahui kemudian dipetieskan, ditulis kemudian selesai atau diucapkan kemudian cukup. Jangan-jangan memang demikian maksudnya  ya? hm........Tapi terlalu sederhana dan tidak logis mengiyakan pertanyaan ini. 

Masih berkaitan dengan ikhlas beramal, ada sebagian berpendapat bahwa ikhlas beramal tidak butuh uang, biaya, dan atau imbalan. Jawaban yang pas barangkali adalah seperti Menteri Agama, Suryadharma Ali dalam kunjungannya ke IndoPos, Senin, 12/12 dalam ungkapannya baru-baru ini bahwa 'Kami memang bukan malaikat, tapi kami juga bukan setan yang sama sekali tidak mempunyai kebaikan.' Hemat penulis, ungkapan menag tersebut bahwa semua pejabat yang di kemenagri adalah manusia sebagaimana manusia lain di berbagai kementerian. Yang membedakan hanya nama kementeriannya. Namun layak diakui pula bahwa jika cara 'bermain' di kemenagri lebih parah, misalnya, dibandingkan dengan lainnya, tentu memang tidak cantiklah. Mungkin demikian kritik orang, dan hal itu wajarlah, sehingga memaksa diri merenungi dan mengevaluasi kembali kinerja. Hemat penulis, ada kritik, berarti ada dinamika di dalam tubuh kemenagri.

Menutup tulisan kali ini, Ikhlas adalah nama aktifitas hati yang mulia di sisi Allah swt dan mulia di hadapan sesama karena pemiliknya orang-orang yang ahli dan profesional, karena niat ikhlas mustahil tumbuh dari orang yang sederhana ilmu dan wawasannya. Ikhlas adalah amalan hati yang murni mempertimbangkan segalanya hanya untuk mencari ridho Allah swt, sehingga halal-haram menjadi rambu-rambu utamanya. Oleh karena itu pula, sulit membayangkan seseorang bekerja secara ikhlas jika berani menerjang yang haram. Orang yang Ikhlas (mukhlisin) bukan tidak membutuhkan pembiayaan yang bersifat material,karena ia juga terikat oleh lingkungannya. Seorang ikhlas adalah seorang yang hidup realistis tapi tidak melanggar batas-batas syariah. Semoga motto Ikhlas beramal sebagai inner motivation dalam karya-karya kita, amien. 

Selamat Hari Amal Bakti Kemenag Sulawesi Barat ke 66, Semoga ke depan, kerja lebih keras, kerja lebih cerdas dan kerja lebih ikhlas.//Zul

2 komentar:

  1. Met HAB ke 66 semoga semakin ikhlas bekerja ya............................

    BalasHapus
  2. amin.............amin semoga diijabah doa ini

    BalasHapus