Minggu, 01 Januari 2012

Fenomena Tahun Baru: Belajar Mengevaluasi Diri

Pergantian tahun baru menjadi fenomena menarik. Tahun 2011 berganti menjadi 2012, sesungguhnya apa yang berubah dan mengapa demikian semarak acara menjelang pergantian waktu ini. Kesibukan menjelang tahun baru semakin bertambah, entah apa yang melatarbelakangi. Padahal pergeseran waktu sama saja. Ujung tahun atau awal tahun  serta pertengahan tahun tetaplah hanya pergeseran detik ke detik menjadi menit dan menit ke menit menjadi jam dst..... Tidak ada yang berbeda. Perbedaan hanya karena cara dan sikap kita yang membedakannya.

Sebagian orang melihat waktu, hanya hitungan perubahan tanggal dan bulan kemudian cukup. Perubahan waktu dengan cara pandang ini, tidak menitikberatkan isi dan kegiatan yang memberi manfaat dalam menyusuri masa, tetapi lebih dilihat sebagai perubahan waktu dari masa ke masa semata. Pandangan ini sama dengan anak-anak menghitung penanggalan dari tanggal 1 dan seterusnya. Waktu bagi anak-anak hanya sebatas perubahan tanpa kalkulasi untung dan rugi serta kualitas yang diraih.

Sedangkan waktu bagi orang berpikir dewasa, adalah sekumpulan aktivitas-aktivitas. Tidak terpaku pada pergeseran detik ke detik, tetapi lebih memperhatikan kualitas hidup yang diraih. Ia berfokus pada mengisi waktu secerdas mungkin dan seefektif mungkin, sehingga perubahan waktu, termasuk pergantian tahun sangat memberi makna dan kualitas.

Secara gamblang, Al-Qur'an membicarakan waktu. Tidak tanggung-tanggung, sampai-sampai Allah bersumpah dengan beberapa nama yang berhubungan dengan waktu. Al-Qur'an kadang-kadang bersumpah dengan waktu malam, siang, subuh dan fajar dst. Ini bukti betapa waktu-waktu itu sangat penting. Secara khusus surat Al-Ashr berbicara tentang waktu kaitannya dengan untung dan rugi manusia. 

وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

001. Demi masa.
002. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
003. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Ayat ini menegaskan bahwa menyusuri waktu dengan mengerjakan empat hal di atas yang dapat menghindarkan manusia dari kerugian. Yaitu Iman, beramal baik, nasihat menasihati kepada kebenaran dan nasihat-menasihati kepada kesabaran. 

Dalam bingkai ini, perayaan akhir tahun dan awal tahun sesungguhnya, mesti kita berhati-hati, jangan sampai dengan tertawa dan gembira menggiring hidup kepada kerugian belaka. Maksudnya, menukar keuntungan menjadi kerugian besar, karena tidak pandai menggunakan waktu secara baik. Semoga kita termasuk orang yang pandai menggunakan waktu sehingga membawa keuntungan. Dengan ungkapan lain, pergeseran waktu atau jelasnya pergantian tahun selain harus disyukuri, tetapi juga sebagai sarana mengevaluasi diri. Evaluasi berguna untuk membaca untung dan ruginya percaturan kehidupan yang kita jalani selama ini. Tanpa evaluasi sama saja dengan menjerumuskan diri ke dalam kerugian dan kerugian belaka. //Zul 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar