Alumni ke VII PTIFD Manarul Islam Bangil 1994 |
Di hari Jumat ini (1/03)
kesadaranku tersentuh. Saya tak sanggup menahan air mata. Bukan sedih karena kehilangan
atau karena sebuah musibah. Mungkin juga sepeleh buat pembaca. Namun peristiwa sederhana
ini mengingatkan puluhan atau dua puluhan tahun lalu. Teringat kembali saat-saat
sedang semangat belajar dan menimba ilmu di pesantren Al-Ishlah Desa Dadapan kecamatan Grujugan kab.
Bondowoso tahun 1991-an (Jazaakumullaahu khairal-jazaa li asaatizatinaa).
Kemudian berhijrah ke Pesantren Tinggi Ilmu Fiqh dan dakwah (PTIFD) di masjid
manarul Islam Kecamatan Bangil Kotamadya Pasuruan Jawa Timur sekitar tahun 1992-1994-an (Jazaakumullaahu khairal-jazaa
li asaatizatinaa). Terbayang semua suka dan duka selama menuntut ilmu.
Teringat kembali masa-masa sulit , belajar, bermain dan berkumpul dengan teman-teman asrama
dari berbagai provinsi di Indonesia. Semoga teman-teman telah berhasil mencapai
cita-citanya……amin …….amin
Apa gerangan yang menyentuh kesadaranku?
Ini dia. Hari Jumat ini, Meludi/Ahmad Dani yang masih belajar di Pesantren Al-Ihsan sekitar
300 meter dari masjid Imam Lapeo di Campalagian. Anak ini, alumni MIN
Botteng sekitar empat tahun lalu, telah mampu menyampaikan khutbah Jumat dengan
baik di Masjid nurul huda Adi-Adi Desa botteng Utara. Saya gembira, mengingat kampung
Adi-Adi sangat membutuhkan kehadiran anak seperti ini. Sekali lagi sangat membutuhkan.
Meskipun orang-orang tua di kampung Adi-Adi
tidak merasakan butuh, namun dalam lubuk hati dan kesadaranku, sebenarnya mereka
sangat butuh.
Melihat dan mendengarkan Meludi/Ahmad Dani menyampaikan khutbah, teringat pula
masa-masa belajar menyampaikan ceramah. Dengan semangat yang tidak sadar
puluhan tahun lalu…… hehehe…. waktu itu juga saya belajar. Maksudnya, semangat tapi sekedar semangat dengan niat
yang kosong, atau mungkin sudah ada niat baiknya waktu itu ya…….? Ndak tahu
jugalah…………..Sekarang tinggal kenangan..
@Botteng,01/03/2013*Zulkifli
Kambas…………….